Selasa, 16 Juni 2015

Yang Jauh Yang Bikin Sendu

Seperti pagi kemaren, aku masih sibuk dengan urusanku ditempat magang. Sibuk mencari celah diantara angkutan kota agar tepat waktu masuk kantor. Maklumlah jadi anak magang harus menuruti aturan. Diantara langkah kakiku, aku juga harus melawan gelisah dalam hari, gundah dalam  hati. Saat dimana aku dan  kamu hanya berjumpa via telepon, itupun jarang karena kesibukan kita. Aku mengerti dengan keadaanmu, kamu yang sibuk dengan rutinitas sebagai engineer. Atau juga dengan storing keliling ibukota. Tetapi, pahamilah aku juga bangga karna kamu selalu menyelipkan namaku dalam doamu. Kamu yang tak pernah lupa untuk slalu mengingatku ditiap waktumu.
Tetap saja, aku masih merindukanmu. Rindu hpku berdering karena telponmu dipagi hari. Rindu saat kamu tersenyum manis padaku, atau juga rindu saat aku ngambek karna kamu meledekku.Aku juga rindu saat kamu menjadi orang didepanku saat kita menunaikan kewajiban. Aku rindu semua tentangmu, ya meskipun kita jarang quality time berdua, pergi nge-trip ketempat-tempat indah. Ya aku sadar posisiku sebagai anak rantauan harus menjaga amanat orang tua. Jadilah kita menciptakan quality time kita disela rutinitas sekolah. Tapi itu bagiku cukup kok, cukup untuk membuat pipi ini merah merona,membuat hati berbunga karena cinta.

Tak jarang ketika aku mengucap namamu dalam doa aku meneteskan air mata. Kamu buat aku terenyuh dengan setiamu walaupun jauh. Kamu tetap berjuang melawan resah yang tak pernah kau ucap karna takut membuatku marah. Aku tau curigamu yg begitu kuat semata-mata takut jikalau aku akan meninggalkanmu. Tapi kadang itu yg bikin aku jenuh, bukan jenuh dengan sikapmu, aku jenuh ketika kamu slalu mencurigaiku. Seakan-akan kamu lupa bagaimana percaya denganku. Aku tak tau bagaimana buatmu percaya. Aku takut hanya karna masalah sepele kita kalah dengan jarak. Sebenernya jarak yang membuat kita menjadi insan yg saling egois. Egois untuk mengucap kata sederhana 'Aku kangen kamu', atau juga gengsi untuk mengalah dengan rindu. Yang jelas kita saling egois.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar