Gelisah,saat malam itu aku sungguh gelisah.Besok adalah hari
untuk menguji kekompakanku dengan teman-teman.Aku sama sekali tidak berharap
orang itu kembali menghubungi aku,ya dia adalah Bagas, orang yang dulu selalu
membuat aku senang,membuat aku tertawa tapi akhir-akhir ini dia selalu membuat
aku sedih.Entah karena apa aku sedih jika mengingat dia,mengingat semua hal
indah tentang dia.Tapi hal itu ternyata terjadi ,saat aku menghubungi
teman-teman agar semangat untuk besuk,ada 1 sms masuk. Kupikir sms itu dari
temanku,ternyata dia.Dia mengirim pesan kepadaku saat aku sudah hampir
melupakan dia untuk orang yang kusayang saat ini.Dek,kata-kata itu membuatku
muak.Sok perhatian kesannya.Tapi aku juga senang karena dia masih perhatian
dengan aku.Sayangnya sekarang aku sudah mulai melupakan rasa sayangku pada dia,hanya
air mata saja yang kupunya untuk dia.Padahal dulu aku begitu menyayanginya tapi
mengapa sekarang aku begitu ingin melupakan dia dan sayangku pada dia?.”Sudah
cukup penyesalan ini,air mata ini untuk dia ingat kamu sudah punya seseorang
yang menyayangimu”.Kata-kata itu yang selalu terdengar ditelinga ini saat aku
mengenang Bagas.Itu nama orang yang kusayang dulu dan aku belajar melupakan
sayangku pada dia.
Sekarang aku udah nggak seperti dulu,nggak seperti Rhea yang
dulu cengeng karena Bagas.Sekarang aku sudah punya orang yang lebih peduli
dengan aku.Dia adalah Faizal,orang yang dulu kuanggap aneh,orang yang nggak
punya hati untuk mencintai.Tapi sekarang aku dengan dia,aku merasa tenang saat
didekat dia.”Aku sayang kamu” itu yang aku punya untuk Faizal.Aku juga nggak
tau kenapa aku bisa dekat dengan Faizal,padahal waktu kenal dia aku biasa
aja.Mungkin itu ya yang dinamakan cinta,awalnya biasa.Aku dan Faizal bukan
pasangan kekasih, hanya sebatas teman atau mungkin lebih? Aku juga belum tau
hal yang pasti.Faizal orang itu cuek tapi dibalik kecuekannya itu dia perhatian
banget.Tapi akhir-akhir ini aku ngrasa kalau faizal itu berubah,ada hal yang
dia sembunyikan dari aku.Apa dia udah nggak sayang sama aku?. Jika ini memang
benar,berikan aku dan Faizal jalan yang terbaik yang allah.Setelah aku selesai
menjalankan tugasku di sebuah sekolah.Bagas
ingin mengantar aku pulang,awalnya aku menolak tetapi karena hpku lowbat
jadi aku mengiyakan keinginan itu.Apa aku memang bodoh aku lupa kalau saat itu
Faizal juga ada dan melihat kejadian itu.Sepulang diantar Bagas aku minta maaf
lewat sms,tetapi tidak ada balasan dari dia.Sampai dia mengirimi aku tanda
bersedih dan menangis.Aku sudah mulai mengerti sikap dia. Atau aku hanya
keGR’an aja? Blum tau semua ini.Dia memang didepanku biasa saja,tapi dia baik
banget.Tapi tidak untuk hari ini,dia lebih cuek ke aku atau mungkin dia
marah.Akupun sudah minta maaf dengan dia tetapi tidak ada balasan lagi.Sampai
akhirnya aku mengirimi potongan lirik lagu Bondan Fade2Black “Ya Sudahlah”.
Apapun yang terjadi kukan slalu ada untukmu,janganlah kau bersedih... Sms
terakhirku malam itu.
Saat disekolah memang aku dengan dia tidak begitu
dekat,bertemupun tak saling tegur sapa ataupun hanya saling melempar
senyum.Hanya sebatas memandang tanpa perasaan.Pedih rasanya tapi bagaimana aku
bisa memulai menyapa, dia saja masih marah kepadaku.Sebenarnya aku sudah
berusaha untuk minta maaf tetapi dia masih belum mau memaafkan.Hal itu yang
membuat aku selalu bingung.Kenapa kalau nggak sayang, dia begitu? Aku juga
masih bingung dengan semua ini.Mungkin dia juga tidak betah dengan keadaan
ini,akhirnya setelah 2 hari dia tidak menghubungiku tiba-tiba dia bertanya
kepadaku tentang soal test Sosiologi.Saat itu senang sekali dia bisa kembali
menghubungiku.Akupun menjawabnya tetapi dia tidak menjawabnya lagi.Keesokan
harinya,Aku sempat curhat kepada temanku,Nanda bahwa aku mempunyai keinginan
untuk mendekat Faizal dengan Putri,orang yang dulu memang Faizal sayangi.Tapi
sekarang Faizal mungkin sudah melupakan Putri.Nanda pun sempat melarang
keinginanku itu.”Memang Nan,aku sangat sayang pada Faizal.Tapi jika hubungan
kita hanya begini saja, mungkin dia tidak menyayangiku.Dia masih menyayangi
Putri Nan.Apa salah aku ingin mempersatukan mereka meskipun aku sendiri sakit?”
“Gini ya Rhe,kamu tau kan dia sayang pada Putri itu dulu.Sekarang dia sudah
punya kamu.Orang yang sangat sayang pada dia.” Jawab Nanda begitu lugas.
“Nan,plis bantu aku.Aku udah benci dengan keadaan ini.Aku pengen mereka bisa
deket kaya’ dulu.percuma aku nunggu Faizal yang nggak pernah sayang sama
aku.Pliss nan”. Pintaku tulus pada Nanda.Tapi Nanda seraya pergi meninggalkan
aku dengan keresahan ini.Mungkin dia bingung dengan sikapku ini.
Dalam lamunan malam,aku sendiri ditemani dinginnya angin
malam dan saat itupun bintang tak juga menampakkan dirinya.Mungkin itu yang ada
dihati Faizal saat ini.Tak ada sms dari dia,mungkin dia sedang memikirkan
Putri.Orang yang sangat dia cintai.Bukan aku,memang aku tak pernah ada dalam
lamunan Faizal.Dalam lamunan itu,aku masih memikirkan apakah hal yang ingin
kulakukan ini benar? Lantas bagaimana caranya, Faizal akhir-akhir ini menjauh
dariku.Dia sudah melupakan saat dia dekat dengan aku.Hanya Putri mungkin yang
ada,dan selalu ada untuk dia.Saat bertemu Putri sebenarnya aku pengen banget
bilang kalau Faizal hanya untuknya,hanya kamu yang ada dalam pikiran
faizal.Tapi sulit, seakan bibir ini tidak rela aku berkata begitu.Aku selalu
menunggu agar Faizal sms aku.Semenjak aku mengatakan pendapat seseorang kepada
dia,dia tidak sms aku lagi. Mungkin aku terlalu mengurusi semua tentangnya.
5 hari setelah kejadian itu,
Iseng-iseng aku buat kata-kata yang mungkin cocok untukku.
Ku nikmati lamunan malam hanya dengan bintang
Tersirat keindahan malam walau hanya sesaat
Bintang membuatku tersenyum saat mengingatnya
Bintang pasti setia menemaniku walau hanya semalam
Sungguh indah lamunan ini,sayang hanya sesaat
Bintang tak bisa menemaniku dipagi hari
Tak ada lagi cerita tentang dia
Tak ada lagi senyumku untuk dia saat bintang hilang
Tapi nanti bintang akan membuatku tersenyum lagi untuk orang yang ku sayang
^_^
Bintang yang kumaksud adalah Bagas,tapi sekarang aku
sudah melupakan dia. Tapi sulit sekali melupakan Bagas.Bagas dulu
baik,perhatian sama seperti Faizal yang membeda hanya cueknya itu.
Sabtu, @ Disekolah
Keputusanku sudah bulat meskipun semua orang
menganggap itu salah.Memang sikapku yang satu ini sulit untuk dirubah. “Nanti
pulang sekolah temuin Rhea di Taman dekat sekolah “. Kata Nanda pada Faizal.”Iya”.
Jawab Faizal datar.
Satu kali
lagi,aku minta saran temanku namanya Adi. Ternyata sama seperti pendapat yang
lain kalau yang aku lakukan memang salah. ”Nggak usah kamu lakuin Rhe,sama aja
itu nyakitin kamu sendiri.Kalau Faizal nggak mau nanti dia malah marah
kekamu.”Kata Adi dengan begitu bijak “Tapi Di,sulit untuk menahan rasa sayangku
ini.”Jawabku lemas. “Itu terserah kamu, yang penting aku sudah memberi saran.”
Adi menjawab lagi dengan nada yang lumayan menyentak. “Iya makasih saran
kamu.Kamu teman yang Di.” Jawabku.
Saat dikantin Nanda,Firnia bilang Kalau mereka udah
ngajak Putri sama Faizal untuk bertemu di taman.Sungguh diluar dugaanku.Mereka
melakukan hal itu,sempat aku meneteskan air mata tapi aku berusaha menutupinya
dan aku juga berusaha tersenyum. Tapi aku segera sms Faizal agar dia nanti
nggak usah datang.Dan tak ada jawab lagi. Sambil menunggu jawaban dari dia aku
duduk sambil menunggu bel pulang. “Krrriiingg, yes bel pulang”.Ucapku keras
yang membuat teman-temanku hafal dengan sifatku ini.Hhehehe maaf prend.
“Eh,jalannya cepet dong,lemot banget sich.Keburu pergi
nich”. Ajakku pada teman-temanku. Sebenernya aku tuh mau ngejar Faizal.
Yeah,Faizal memandangku dengan perasaan kesal mungkin. Dan lagi-lagi aku
mengirim dia pesan.
Aku minta nomor hpnya Putri...
Terkirim
13:43:12
Sabtu
Balesnya lama banget,sampai aku ketiduran.
Dan setelah itu puncak masalah.Tapi itu belum
seberapa. Dia masih menganggap aku Cuma bercanda .Sampai saat aku bertanya “
kenapa kamu sama Putri enggak pacaran. Kan cocok tuh” gayaku yang sok
ceria,padahal saat itu air mataku menetes tanpa bisa tertahan.Faizal menjawab
dengan jawaban cuek,seolah-olah dia memberi isyarat bahwa dia tak mau
kujodohkan dengan Putri. Aku sempet seneng,seneng banget malah. Tapi aku memaksa
sekali lagi untuk mengetahui lebih jelas perasaan dia. Dan dia menjawab “ Nggak
usah neko-neko Rhe.!” Pertanda marah,anehnya aku masih mikir dia bercanda.
Sampai titik puncak dia marah “ Udah kubilang,nggak usah aneh-aneh. Kamu harus
minta maaf”. Menetes lagi air mata ini,akupun segera minta maaf pada Izal. Izal
panggilanku untuk Faizal. Dia bilang bukan minta maaf pada Faizal,tapi minta
maaf pada Putri. Dan bodohnya aku melakukan itu. “Tak perlu menangis lagi
Rhe,kamu kan tau kalo Izal emang sayang ama Putri.Percuma air matamu itu buat
Izal. Suatu saat dia akan merasakan sayang yang tulus dari kamu.” Ucapku dari
hati. Aku nggak bisa tidur,mengenang hariku dengan dia, dengerin lagu melow
sambil nangis.Dan semenjak pertengkaran malam itu kami tak pernah berhubungan
lagi. Aku capek,capek dengan semua yang kulakukan untuk Izal. Sampai aku tak
tahan lagi,aku ingin menyerah menyayangi Izal. 2 hari kulewati tanpa Izal,
hanya dengan kesedihan ini. Tapi aku tak mau sms dia. Sampai pada Senin malam
tepatnya jam setengah 9 dia mengirimi aku sms,hanya kata-kata pikirku. Tak
perlulah membalas,toh aku masih marah sama dia.Aku anak yang tak mau larut
dalam kesedihan sudahlah Rhe,lupain Faizal , lupain Bagas. Ada sahabatmu yang
masih sayang sama kamu dan mau menemanimu dalam kesedihan. So,love not always
the First. Your best friend is someone that give you smile, give you spirit
when you sad and cry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar