Kamis, 02 Juli 2015

Teman vs Gadget

Entah apa itu yang dinamakan teman. Apa itu mereka yang selalu mengirim pesan "Selamat pagi, semangat ya". Yang jelas aku rindu pertemanan masa kecil dulu. Dimana kita bercanda gurau, bermain gobak sodor, tali, atau bahkan bersepeda keliling desa dan ditutup mandi di sungai. Masa itu justru masa yang lebih indah meskipun moment quality time kita ngga diabadikan atau bahkan diposting status sosial media. Menurutku masa seperti malah lebih seru dibandingkan masa sekarang yang misalkan kita lagi kumpul selalu da gadget disamping kita, selalu ada sosial media yang isinya tentang keseharian kita saat bareng teman-teman. Tapi terkadang kita lebih fokus ke gadget dibandingkan sama teman. 


Aku juga rindu dengan "Riska main yuk". Teman-teman seperti mereka yang selalu menyempatkan menjemput kita untuk bisa bermain. Tak lupa juga dengan sepeda kecil yang selalu setia menemani kita. pasti semua juga pernah mengalami hal ini kan? Punya temen banyak yang misalkan kita ngga ikut bermain sepedahan mereka ngga ngomongin kita. Malah kadang tiba-tiba ngejemput didepan rumah, ujungnyapun mereka kena semprot ayahku. Hhaha, tapi itulah mereka teman yang begitu tulus menyanyangiku. Berteman bukan untuk pamer, ajang saingan atau untuk saling menjatuhkan.

Tapi sayang, masa dimana kita mempunyai teman kecil udah terlewatkan. Tergantikan dengan teman jaman sekarang. Memang teman yang sekarang lebih mengerti kita karena kita sama dewasa. Tapi terkadang aku merasa tersisihkan dengan gadget. Tak jarang misalkan kita ngga ikut main karena ada urusan mereka malah ngeposting foto hasil hunting bareng ditambah caption "Seru guys, lain kali main lagi ya" atau bahkan "Quality time with bestfriend" kan bikin envy banget ya. Ya meskipun niat mereka foto itu adalah ekspresi mereka.

Iinilah dampak dari globalisasi, kita lebih mengutamakan gadget dibanding teman. Atau juga melupakan teman karena ada teman baru. Aneh ya. Kita sebagai remaja yang cerdas, harus bisa memilah mana yang menjadi prioritas teman atau gadget. Karena untuk membentuk pertemanan butuh waktu yang lama. Tapi untuk merusaknya cukup dengan kata" kasar yang melukai hati teman kita. So, jangan pertemanan kita biar awet sampai tua nanti.

Rizqia Kusumastuti